Sunday, May 6, 2007

MusiC.... MusiC.... MusiC....


Mengapa musik dapat membuat orang merasa sangat enak sekali (hiperbola banget) atau sebaliknya? sebenernya ada apa sich di dalam musik yang dapat mempengaruhi ini? Itu keadaan di seluruh dunia, karena semua bangsa merasa sama. Mereka mendengarkan musik yang berbeda, tapi rata-rata semua musik menghasilkan banyak emosi yang sama. Misalnya, kesedihan, kegembiraan, nostalgia, dan mungkin percintaan. Apakah ada alasan besar untuk pertanyaan yang di atas? Atau apakah semua orang suka musik apa saja dan tidak ada alasan besar untuk suka musik tertentu dan emosi yang menyertai lagu tertentu?

Musik dapat didengarkan dalam banyak situasi. Ada konser musik untuk remaja dan juga untuk dewasa. Orang-orang mendengarkan musik di kamar duduk dan kadang-kadang di kamar mandi. Musik selalu dimainkan pada pesta-pesta dan di klub malam. Tapi mengapa musik bermain peran yang lebih besar? Mungkin ini adalah karena masing-masing keadaan menghasilkan emosi. Misalnya ketika remaja bersiap untuk pergi ke klub malam atau untuk pesta, mereka biasanya mendengarkan musik. Mengapa mereka mendengarkan musik dan menjadi sangat gembira? Mengapa mereka tidak mendengarkan musik?

Yang sangat penting adalah pilihan musik. Untuk yang mana emosi yang diinginkan, seseorang harus memilih musik yang sesuai dengan situasi. Dengan situasi di atas, kalau remaja memilih musik yang lambat atau sedih, mereka tidak menjadi gembira. Ini karena ketika orang mendengarkan musik yang lambat dan sedih, mereka juga merasa sedih. Kalau remaja mendengarkan musik yang cepat dan bahagia, mereka akan menjadi bahagia. Ini adalah alasan untuk mendengarkan musik sebelum orang pergi ke pesta. Orang ingin menjadi sangat gembira jadi untuk ini mereka mendengarkan musik.

Ini masih tidak menjawab pertanyaan, yaitu, "Mengapa musik menghasilkan emosi?" Salah satu jawabannya adalah bahwa mungkin musik punya hubungan dekat dengan saraf emosi. Itu pendapat Marni Bekkadal dari Rollins College di Amerika Serikat. Penelitian dia belum selesai, tetapi itu memperlihatkan banyak informasi tentang musik dan hubungannya dengan emosi.

Yang pertama, ada teori bahwa mungkin sebabnya untuk “Autism” dalam anak adalah anak punya sangat perasa (hypersensitivity) dengan bunyi. Penelitian mencoba mengurangi perasanya untuk bunyi. Penelitian lain memperlihatkan bahwa otak adalah "lebih banyak tergerak oleh musik sedih daripada musik bahagia". Ketika orang mengalamani emosi negatip, otak perlu lebih banyak kekuatan daripada emosi positip. Ini karena dengan emosi negatip, Anda ingin menghilangkan, dan ini menggunakan banyak kekuatan. Kalau ada emosi positip, Anda tidak perlu menghilangkan jadi Anda tidak menggunakan kekuatan, Anda menikmatinya saja.

Walaupun penelitian itu memperlihatkan bahwa musik ada hubungan dengan emosi negatif, banyak orang berkata bahwa mereka mendengarkan musik jadi meraka merasa bahagia. Seseorang di internet, berkata bahwa ketika dia mendengarkan musik klasik, kemudian dia merasa "Sudah menemukan surganya". Seseorang yang lain di internet, berkata bahwa dia mendengarkan "musik bahagia untuk menaikan murung hati". Namun, juga ada seseorang yang suka tinggal dalam murung hati, oleh karena itu, mereka mendengarkan musik sedih.

Tempo adalah penting sekali untuk kenikmatan musik. Banyak orang mengatakan bahwa mereka suka lagu tertentu karena ada tempo yang kuat dan bagus untuk menari. Semua orang punya pendapat yang sama, sekalipun semua orang suka lagu-lagu yang berbeda. Mengapa? Kalau ada lagu alternatip yang disukai oleh satu orang, dan dia suka karena ada tempo bagus dan membuat dia menari, mengapa seorang lain tidak suka lagu itu. Mungkin dia suka musik tari karena itu ada tempo dan membuat dia menari. Ada 2 lagu yang berbeda, tetapi satu alasan untuk sukanya. Ini membingungkan sekali.

Mungkin alasan adalah pilihan pribadi saja, misalnya, beberapa orang tidak suka penyanyi dalam band atau kelompok. Ketika diwawancarai, satu orang berkata dia tidak suka band Soundgarden karena dia tidak suka penyanyi utama bernama Chris Cornell. Mungkin kalau band punya penyanyi utama berbeda, dia suka. Situasi ini ada pengaruh pada emosi. Rupanya kalau seseorang tidak suka band atau lagu tertentu, dia juga tidak merasakan emosi yang kuat. Mungkin dia akan merasa nostalgia bila pengalaman penting terjadi sementara mendengarkan itu, tetapi dia tidak akan merasa gembira sekali. Biasanya lagu akan dihentikan. Alasan untuk tidak suka lagu tertentu adalah, tidak ada tempo, dan tidak ada menghargai untuk band itu. Kalau band tidak punya status, seseorang mungkin tidak suka band itu dan musiknya.

Status dan penghargaan adalah penting sekali. Misalnya ketika kelompok Milli Vanilli mulai karir mereka, banyak orang suka musiknya. Masalahnya mulai ketika dunia mengetahui bahwa Milli Vanilli tidak benar-benar menyanyi. Kemudian orang kehilangan kepercayaan pada kelompok itu. Status juga begitu. Status dibentuk oleh kerja keras. Banyak orang merasa bahwa band tertentu harus menarik para pendengar dengan cara tertentu, yaitu, menulis lirik, menyanyikan lagu dan mengadakan tur. Kalau band bekerja dengan cara ini, mereka berhak mendapat lebih banyak penghargaan. Dan kalalu band atau kelompok tidak bekerja dengan cara ini, misalnya mereka punya lagu yang ditulis oleh orang lain, kemudian mereka tidak mendapat penghargaan besar. Semua ini memberi status kepada band-band.

Musik sudah hidup sejak jaman dulu. Musik punya arti yang berbeda untuk bangsa yang berbeda. Mereka juga punya alasan berbeda untuk bermain dan mendengarkan musik. Tetapi sepanjang masa, emosi adalah alasan besar untuk menikmati musik. Kalau seseorang punya emosi seperti bahagia, sedih atau nostalgia terhadap lagu tertentu, seringkali orang akan suka lagunya. Dan sebaliknya, kalau seseorang tidak merasa emosi tertentu mungkin mereka tidak suka lagu tertentu. Mungkin ide ini tidak cocok untuk setiap orang, tetapi ada yang cocok untuk kebanyakan orang. Mungkin kita harus menikmati musik saja dan jangan kuatir tentang alasan. Tidak ada dua orang yang suka semua musik yang sama, jadi kita harus merayakan musik dan perbedaannya.

No comments:

 
sHopzZ 2008